Ini menjadi tonggak sejarah ketika kedua negara perlahan-lahan memperbaiki hubungan yang tegang karena perselisihan mengenai kebijakan terhadap Palestina.
Pada kesempatan itu, Erdogan dan Netanyahu sepakat untuk saling mengunjungi, seperti dimuat
Reuters.
Menurut laporan
Chanel 12, Erdogan kemungkinan akan memperingati 100 tahun Republik Turkiye bulan depan dengan berziarah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Namun hingga saat ini tidak ada konfirmasi resmi atas laporan tersebut.
Di platform X, Kepresidenan Turkiye menyebut Erdogan dan Netanyahu membahas sejumlah isu, termasuk politik, ekonomi, dan kawasan, hingga masalah Israel dan Palestina.
Erdogan mengatakan kepada Netanyahu bahwa keduanya dapat bekerja sama di bidang energi, teknologi, inovasi, kecerdasan buatan, serta keamanan siber.
Turkiye dan Israel memburuk setelah pasukan Israel membunuh 10 warga Turki dalam serangan tahun 2010 terhadap kapal aktivis pro-Palestina yang mencoba menerobos blokade di Jalur Gaza, yang dikuasai oleh kelompok Islam Hamas yang dilarang di Barat.
Ankara mengusir duta besar Israel, namun dibatalkan pada tahun 2016, yang kemudian terjadi lagi dua tahun setelahnya atas pembunuhan puluhan warga Palestina yang ikut serta dalam protes kekerasan di perbatasan Gaza. Israel, yang mengeluh atas kedatangan para pemimpin Hamas di Ankara, secara timbal balik mengusir utusan Turki pada tahun 2018.
Kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Turki pada Maret 2022, diikuti dengan kunjungan kedua menteri luar negeri, membantu pencairan hubungan kedua belah pihak.
BERITA TERKAIT: