“Saya mendukung tes ini. Saya dulu berhasil, dan melakukan segalanya dengan benar,” kata Trump dalam wawancaranya dengan
NBC, sambil menyoroti tes kognitif yang dia lakukan pada 2020 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Meskipun demikian, Trump yang berusia 77 tahun mengekspresikan keraguannya tentang praktik penerapan tes semacam itu dan menyebut bahwa banyak pihak menganggapnya tidak sesuai dengan konstitusi.
Seperti dimuat
CNN, Minggu (17/9), pernyataan Trump ini datang di tengah kekhawatiran terkait masalah usia yang ditetapkan untuk para Capres di AS.
Isu usia dalam politik telah menjadi perbincangan hangat di Washington, dengan Trump berpendapat bahwa masalah utama yang harus dipertimbangkan adalah kompetensi para calon, bukan usianya.
Menurut Trump, sebagai salah satu kandidat tertua dalam pemilihan presiden Partai Republik 2024, seharusnya tidak ada batasan usia untuk menjadi presiden.
Ketika disinggung mengenai kesempatan bagi generasi muda untuk mengambil alih kepemimpinan, Trump mengatakan selalu ada waktu untuk generasi baru.
"Namun, beberapa pemimpin terbesar dunia berusia 80-an tahun," ujar Trump, sambil menegaskan bahwa usianya saat ini masih jauh dari 80 tahun.
Isu usia ini mencuat setelah jajak pendapat
CNN baru-baru ini menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat warga Amerika merasa khawatir bahwa usia dapat mempengaruhi tingkat kompetensi fisik dan mental, serta kemampuan presiden untuk menjalani masa jabatannya.
Hal tersebut lantaran Presiden Joe Biden yang saat ini akan berusia 82 tahun dalam pemilihan berikutnya diperkirakan akan maju kembali dalam pemilu tersebut, yang memicu kekhawatiran dari sebagian masyarakat AS.
BERITA TERKAIT: