Untuk mencapai tujuan tersebut, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dia sedang berupaya mencari dukungan dari Beijing.
Dikutip dari
Xinhua, Senin (1/9), Maduro mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia bertujuan mengamankan masuknya Venezuela ke dalam BRICS dengan dukungan China.
Maduro yakin Beijing dapat membantu mencapai aksesi yang diajukan Venezuela, negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia.
“BRICS yang diperluas dapat didefinisikan sebagai mesin besar untuk mempercepat lahirnya dunia baru, sebuah dunia kerja sama di mana negara-negara selatan mempunyai suara yang terdepan,” kata Maduro kepada Xinhua.
“Negara-negara BRICS mempercepat de-dolarisasi dunia, munculnya sistem keuangan internasional baru, dan tatanan ekonomi baru yang adil,” tambahnya.
Presiden Venezuela tiba di China pada Jumat (8/9), dan diperkirakan akan berada di sana hingga Kamis (14/9), untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke negara tersebut sejak tahun 2018.
Beijing adalah kreditor utama Venezuela dan memiliki hubungan dekat dengan negara sosialis yang terisolasi secara diplomatis dan dilanda inflasi itu.
Blok BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, pada pertemuan puncak tahunan mereka bulan lalu sepakat untuk menerima enam anggota penuh baru, termasuk UEA, Arab Saudi, dan Iran.
Grup BRICS akan menyambut anggota barunya mulai 1 Januari 2024. Mesir, Ethiopia dan Argentina juga diundang untuk bergabung.
China memandang BRICS sebagai penyeimbang terhadap organisasi multinasional yang dianggap didominasi oleh Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya, dan telah mendorong perluasan blok tersebut.
Kunjungan Maduro terjadi ketika Presiden China Xi Jinping melewatkan pertemuan negara-negara ekonomi utama G20 di India.
Pada pertemuan bulan lalu, Xi memuji keputusan BRICS untuk memperluas keanggotaannya.
“Negara-negara Brics adalah negara-negara yang memiliki pengaruh penting dan memikul tanggung jawab penting bagi perdamaian dan pembangunan dunia,” ujarnya saat itu.
“Perluasan keanggotaan ini bersejarah. Hal ini menunjukkan tekad negara-negara Brics untuk bersatu dan bekerja sama dengan negara-negara berkembang yang lebih luas," kata Xi.
BERITA TERKAIT: