Seperti dikutip
Anadolu Agency, pemanggilan itu terjadi setelah pejabat Prancis, termasuk Wali Kota Paris, Anne Hidalgo mengeluarkan komentar provokatif terhadap Baku dan mengirimkan kargo kemanusiaan di sepanjang jalur darat Lachin, yang menjadi titik sensitif antara Azerbaijan dan negara tetangganya, Armenia.
"Pejabat Prancis Hidalgo menemani kendaraan pengiriman kargo kemanusiaan dan juga melontarkan pernyataan provokatif terhadap Azerbaijan," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
Untuk itu, sebuah nota diplomatik telah diserahkan pemerintah Azerbaijan kepada duta besar negara itu, sambil mengecam tindakan yang dilakukan pejabat Prancis, yang dianggap telah mencampuri urusan dalam negeri dan menyerang kedaulatan dan integritas negara.
"Upaya mengirim barang ke wilayah Azerbaijan tanpa persetujuan sebelumnya dengan Baku bertentangan dengan kerangka hukum internasional mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan internasional,” tambah kementerian tersebut.
Pernyataan ini juga menggarisbawahi bahwa tindakan semacam itu dapat membahayakan upaya normalisasi yang tengah dilakukan dan yang diperjuangkan oleh berbagai aktor internasional di kawasan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia diketahui terus meningkat, meskipun pembicaraan mengenai perjanjian perdamaian jangka panjang sedang berlangsung di kawasan tersebut.
BERITA TERKAIT: