Hal itu diumumkan Menteri Pertahanan Antti Hakkanen dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
The Star pada Selasa (29/8).
Hakkanen menjelaskan bahwa 2,3 persen dari PDB itu berarti Finlandia akan menghabiskan 6 miliar euro atau Rp 99 triliun untuk meningkatkan keamanan nasionalnya di tengah konflik militer Rusia-Ukraina.
"Pengeluaran militer yang ditingkatkan itu akan berlaku mulai tahun depan," ungkap Menhan Finlandia.
Di KTT NATO Juli lalu, 31 negara anggota sepakat membelanjakan minimal 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.
Meskipun sebenarnya target dua persen telah ditetapkan sejak lama, tetapi hanya tujuh negara NATO yang memenuhi target tersebut pada tahun 2022.
Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut pada bulan April. Untuk pertama kalinya negara nordik itu memutuskan untuk melepas kebijakan netralnya dan bergabung di blok sekutu.
Sebelum menjadi anggota NATO, Finlandia memang telah meningkat anggaran pertahanan secara signifikan dengan mengganti armada jet tempur F/A-18 yang sudah tua dengan jet tempur F-35 buatan AS.
Selama perang, Finlandia juga aktif mengeluarkan dana bantuan militer ke Ukraina, dengan nilai total sumbangan peralatan militernya mencapai 1,3 miliar euro atau Rp 21 triliun pada minggu lalu.
BERITA TERKAIT: