Menurut Kementerian Pertahanan Singapura pada Senin (28/8), latihan yang berfokus pada kontraterorisme itu akan berlangsung selama dua minggu, dan mulai dilaksanakan pada 1 September mendatang.
Keberlanjutan latihan militer China dan Singapura mencerminkan hubungan bilateral berkelanjutan yang terus dibangun kedua negara hingga kini.
“Latihan ini menggarisbawahi hubungan pertahanan bilateral yang hangat dan bersahabat antara Singapura dan China," ungkap Kementerian dalam sebuah pernyataan tersebut, seperti dimuat
Bloomberg.
Awal tahun ini, kedua negara menggelar latihan bersama di atas kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Latihan mencakup pendaratan helikopter, pendekatan pengisian ulang di laut, simulasi transit di ladang ranjau, serta pencarian dan penyelamatan.
Selain latihan bersama, militer Singapura dan China juga akan berinteraksi secara teratur melalui kunjungan lintas kursus dan kunjungan ke pelabuhan masing-masing.
China disinyalir tengah memperkuat hubungannya dengan negara di Asia Tenggara di tengah persaingan ketat dengan AS dan upayanya menguasai negara demokratis Taiwan.
Sementara itu, Singapura tetap memiliki hubungan dekat dengan militer AS dan sering menjadi tuan rumah latihan kapal perang Washington.
Saat ini, Singapura tengah menunggu pengiriman pesawat tempur F-35 terbaru yang diperkirakan dapat diterima beberapa tahun ke depan.
BERITA TERKAIT: