Hal itu diungkap oleh Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Toronto Star pada Kamis (24/8).
Disebutkan bahwa senjata AS yang akan dijual ke Taiwan meliputi sistem pelacakan pencarian inframerah beserta peralatan terkait untuk jet tempur F-16 yang canggih.
"Persetujuan untuk penjualan senjata itu sangat bermanfaat bagi kepentingan ekonomi dan keamanan AS, terutama dalam upaya memberikan dukungan berkelanjutan pada angkatan senjata Taiwan," bunyi pernyataan tersebut.
Pengumuman AS dikeluarkan hanya beberapa jam setelah Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menekankan kembali janjinya untuk meningkatkan kemampuan militer nasional saat ia berkunjung ke tugu peringatan perang dengan China pada Rabu (23/8).
Meskipun kesepakatan penjualan senjata AS tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan transaksi sebelumnya, tetapi keputusan itu tetap menuai kritikan keras dari China.
Negara ekonomi besar di Asia Timur itu berambisi menguasai Taiwan yang dianggapnya memberontak dari pemerintah Beijing.
Selama beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan aktivitas militernya di darat dan laut di sekitar Taiwan untuk mengepung pulau tersebut.
BERITA TERKAIT: