Xi Jinping tiba untuk kunjungan kenegaraan di Pretoria di tengah upaya kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi di sela-sela KTT.
“China adalah mitra dagang terbesar Afrika Selatan, dan Afrika Selatan adalah mitra dagang terbesar China di Afrika," kata Ramaphosa, seperti dikutip dari
Africa News.
"Kami telah membahas perlunya mempersempit defisit perdagangan antara Afrika Selatan dan China, dan bahwa salah satu caranya adalah dengan memastikan akses pasar yang lebih besar untuk nilai tambah barang-barang Afrika Selatan yang dapat diekspor ke pasar China," ujarnya.
Sementara itu, Xi pada bagiannya menegaskan kembali bahwa tidak peduli bagaimana situasi internasional berubah, kedua belah pihak akan tetap berkomitmen untuk memperdalam kerja sama persahabatan bilateral.
Xi juga berjanji untuk terus mendorong perkembangan berkelanjutan hubungan Tiongkok-Afrika Selatan.
“Kami dengan tegas mendukung pembangunan integrasi Afrika. Kami akan mendukung kemajuan substansial dalam bergabungnya Uni Afrika ke G20 tahun ini. Kami mendukung Afrika Selatan untuk memainkan peran yang lebih besar dalam urusan internasional dan regional,” kata Xi.
Afrika Selatan mempertahankan hubungannya dengan China dan Rusia, meskipun ada kritik terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan perang dagang China dengan Barat.
Kunjungan Jinping dilakukan saat China dan Rusia berupaya mendapatkan lebih banyak landasan politik dan ekonomi di negara berkembang di tengah ketegangan yang memburuk dengan kekuatan Barat.
Dalam pertemuan Selasa kedua pemimpin juga menandatangani beberapa perjanjian dan nota kerja sama di berbagai sektor perdagangan dan ekonomi.
Ramaphosa dan Xi kemudian bergabung dengan para pemimpin Brasil dan India di Johannesburg untuk memulai KTT BRICS, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin hadir secara virtual.
BERITA TERKAIT: