Mengutip laporan
Africa News Room, Selasa (22/8), Xi tiba di negara itu untuk menghadiri KTT BRICS ke-15, sekaligus menjalani kunjungan kenegaraan ke Afrika Selatan.
Xi disambut hangat oleh timpalannya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang didampingi Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan Naledi Pandor, serta Menteri Kepresidenan untuk Perempuan, Pemuda, dan Penyandang Disabilitas, Nkosazana Clarice Dlamini-Zuma.
Xi datang bersama anggota Biro Politik Komite Pusat Partai Komunis China (PKC) sekaligus Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, serta anggota Komite Tetap Biro Politik dan Direktur Kantor Umum Komite Pusat PKC, Cai Qi.
Duta Besar Tiongkok untuk Afrika Selatan, Chen Xiaodong, juga terlihat menyambut tokoh penting negaranya itu di bandara. Kedatangan Xi juga disertai dengan penampilan lagu dan tarian budaya serta parade militer dari Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF).
Dalam sebuah pidato tertulis, Xi menyampaikan salam tulus dan harapan hangatnya kepada rakyat Afrika Selatan atas nama rakyat China. Dengan penuh kegembiraan, ia menyatakan suka citanya dapat berkunjung kembali ke Johannesburg.
Pada kesempatan ini, Xi menyoroti momentum 25 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara kedua negara, yang diharapkan dapat semakin menguntungkan, dan dapat memperkuat kerja sama bilateral.
"Hubungan bilateral yang solid dan berkembang tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga untuk stabilitas global di tengah transformasi dunia yang dinamis," ujar Xi, seraya menyatakan keyakinannya bahwa kunjungan itu akan berhasil.
Selain itu, Xi yang hadir ke Johannesburg untuk menghadiri KTT BRICS ini juga menekankan peran penting mekanisme kerja sama kelompok tersebut dalam pertumbuhan ekonomi global, tata kelola yang lebih baik, dan demokrasi internasional.
Dia percaya bahwa KTT BRICS ke-15 akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan mekanisme dan akan membantu mendorong kerja sama antara negara-negara berkembang ke tingkat yang lebih tinggi.
Saat Xi dan rombongan meninggalkan bandara untuk pergi ke hotel, masyarakat Tionghoa perantauan dikabarkan berbondong-bondong berkumpul di jalan-jalan kota, mengibarkan bendera kedua negara dan spanduk yang berbunyi "Hidup persahabatan Tiongkok-Afrika Selatan" untuk menyambut pemimpin tertinggi itu, yang telah menggarisbawahi hubungan yang hangat antara kedua negara.
BERITA TERKAIT: