Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan peluasan BRICS menjadi salah satu agenda pertemuan puncak yang akan digelar di Johannesburg pada 22-24 Agustus 2023.
"BRICS yang diperluas akan mewakili kelompok negara yang beragam dengan sistem politik berbeda dan memiliki keinginan yang sama untuk memiliki tatanan global yang lebih seimbang," kata Ramaphosa dalam pidatonya di televisi pada Minggu malam (20/8) waktu setempat.
KTT ke-15 BRICS akan dihadiri oleh Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Ketidakhadiran Putin dikarenakan munculnya surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Maret. Afrika Selatan adalah penandatangan Statuta Roma, yang mendirikan ICC sehingga harus mematuhinya.
Selain para pemimpin BRICS, pertemuan puncak ini juga dihadiri oleh para pemimpin negara Dunia Selatan. Ini termasuk para pemimpin dari Karibia, Amerika Selatan, Timur Tengah, Asia Barat, Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Presiden RI Joko Widodo sendiri akan menghadiri KTT BRICS dan telah berangkat ke Afrika untuk pertama kalinya setelah sembilan tahun menjabat.
BRICS saat ini merupakan seperempat dari ekonomi global, terhitung seperlima dari perdagangan global, dan merupakan rumah bagi lebih dari 40 persen populasi dunia.
BERITA TERKAIT: