Dalam upaya untuk mengatasi situasi yang memanas, lebih dari 6.000 pasukan keamanan telah dikerahkan ke wilayah tersebut guna menjaga ketertiban umum.
Tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan akibat serangan ini.
Serangan ini muncul sebagai akibat dari tuduhan terhadap seorang pria Kristen yang dituduh merusak kitab suci Islam, Al Quran di kota Jaranwala, yang terletak di distrik Faisalabad, Punjab.
Sejumlah Muslim yang tinggal di daerah tersebut mengklaim bahwa mereka telah menyaksikan seorang pria Kristen dan temannya merobek halaman-halaman dari Al Quran, kemudian membuangnya ke tanah dan menuliskan komentar yang dianggap menghina di beberapa halaman lainnya.
Akibat dari tuduhan ini, sekelompok orang Muslim menyerbu dan merusak rumah pria Kristen tersebut, serta merusak gereja yang ada di sekitar. Rumah-rumah lain yang ditinggali oleh warga Kristen di daerah tersebut juga menjadi sasaran dari aksi kekerasan tersebut.
"Beberapa gereja di wilayah tengah-timur juga telah menjadi korban pembakaran sebagai dampak dari insiden tersebut," kata Uskup Majeed Able, seperti dimuat
Yeni Safak, Kamis (17/8).
Perdana Menteri Sementara Anwar ul Haq Kakar mengutuk tindakan ini dan menegaskan bahwa tindakan keras akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.
Saat ini, ratusan warga tersebut akan diselidiki, karena tindakan penyerangan tersebut dianggap telah melanggar hukum, dan mengarah pada penargetan minoritas agama di negara tersebut.
BERITA TERKAIT: