Gerilyawan menewaskan 17 tentara dan melukai hampir 24 orang dalam serangan besar pada Selasa sore (15/8). Itu adalah serangan pertama dalam setengah tahun terhadap tentara di Niger.
Kementerian Pertahanan melaporkan sebuah detasemen militer diserang Selasa sore saat bergerak antara desa Boni dan Torodi di wilayah Tillabe.
“Apa yang kita saksikan hari ini adalah faksi (ekstremis) yang bertikai, kelompok (ISIS) dan (afiliasi Al Qaeda Jama'at Nusrat al-Islam wal-Muslimin), menandai wilayah mereka karena kekosongan keamanan yang disebabkan oleh kudeta," kata peneliti senior di lembaga think tank Soufan Center, seperti dikutip
Al Arabiya.
Serangan tersebut muncul di tengah kekhawatiran terkait intervensi militer yang akan dilakukan oleh blok negara-negara Afrika Barat, ECOWAS ke Niger.
Negara-negara tetangga mengancam intervensi militer lantaran pemerintahan Presiden Mohammed Bazoum yang digulingkan tidak dikembalikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: