Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lahir di Keluarga Miskin dan Punya Kelainan Tulang, Ini Kisah Sukses Ummul Khair Jadi Pejabat India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 09 Agustus 2023, 13:11 WIB
Lahir di Keluarga Miskin dan Punya Kelainan Tulang, Ini Kisah Sukses Ummul Khair Jadi Pejabat India
Pejabat IAS, Ummul Khair/Net
rmol news logo Semangat, kerja keras, dan ketekunan yang dimiliki Ummul Khair, seorang perempuan asal Rajastan Pali, membuatnya berhasil mewujudkan cita-cita sebagai salah satu pejabat di badan administratif pemerintah India (IAS).

Perjalanannya menjadi Wakil Komisioner Kementerian Keuangan India tidak selalu mulus seperti yang diinginkan. Sejak kecil Ummul hidup dalam kemiskinan ekstrem, bahkan hampir putus sekolah.

Setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi, kehidupan Ummul menjadi jauh lebih berat. Terutama ketika ibu tirinya mengancam akan memutuskan hubungan jika Ummul tetap melanjutkan pendidikan.

"Kecerdasan Ummul di SMP membuatnya berhasil mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Keluarganya tidak setuju dan Ummul memutuskan untuk pergi dari rumah," tulis Daily Good Morning Kashmir pada Rabu (9/8).

Ummul kemudian pindah ke sebuah kontrakan kecil di Trilokpuri. Di sana ia tinggal sendirian selama tiga tahun. Hingga pada 2011, Ummul berhasil menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Psikologi di Gargi College, Delhi University.

Kemudian dia melanjutkan kuliah dan mendapat gelar MA di School of International Studies, JNU. Ummul kemudian mendapat gelar magister filosofi (M Phil) melalui Junior Research Fellowship (JRF).

Pada 2012, sebuah kecelakaan menimpa Ummul yang membuatnya duduk di kursi roda selama satu tahun. Dia mengalami 16 tulang patah dan delapan operasi karena kelainan tulang rapuh yang dideritanya.

Kemudian pada 2014, Ummul terpilih sebagai bagian dari Japan’s International Leadership Training Program. Dia adalah orang India keempat yang dipilih untuk program tersebut dalam 18 tahun.

Kembali dari Jepang, Ummul menyelesaikan MPhil-nya dan kemudian diterima untuk melanjutkan Ph.D. Di tahun 2016, dia mulai mempersiapkan impian masa kecilnya untuk menjadi bagian dari IAS dan mendapatkan peringkat ke-120 dalam tes pertama.

Setelah menjadi bagian IAS, Ummu ingin mendedikasikan hidupnya untuk mengangkat derajat para gadis cacat. Dia ingin anak perempuan penyandang disabilitas diizinkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

"Seseorang harus memiliki hasrat untuk mencapai tujuan. Jika punya mimpi, maka harus mewujudkannya," kata Ummul.

Ummul adalah salah satu pejabat IAS Muslim di negara mayoritas Hindu. Ketika berhasil mencapai cita-citanya, Ummul telah telah kembali kepada keluarganya dan memaafkan mereka. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA