Kabar itu diungkap Walikota Donetsk yang diangkat Rusia, Alexei Kulemzin dalam sebuah pernyataan di Telegram pada Minggu (6/8).
Kulemzin mengatakan bahwa ledakan dari munisi tandan telah mengakibatkan kebakaran besar pada bangunan universitas yang beratap kayu tersebut.
"Akibat serangan terbaru di Donetsk, gedung pertama Universitas Ekonomi dan Perdagangan terbakar," ungkapnya, seperti dimuat
The Jerussalem Post.
Mengutip laporan media lokal, api menyebar ke area seluas sekitar 1.800 meter persegi sebelum berhasil dipadamkan pada Minggu pagi (6/8).
Menteri darurat yang ditunjuk Rusia, Alexei Kostrubitsky mengatakan bahwa atap seluruh Universitas telah terbakar dan hingga kini petugas pemadam kebakaran berusaha mematikan api.
"Kami menggunakan 12 tangki air, tiga tangga, dan 100 pemadam kebakaran," ungkapnya, sambil menambahkan bahwa tidak ada orang di dalam gedung selama serangan.
Menurut kesaksian Kostrubitsky, kebakaran universitas disebabkan oleh munisi tandan yang digunakan Ukraina untuk menyerang.
Kedua belah pihak telah menggunakan munisi tandan selama 17 bulan invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara Ukraina telah menerima pasokan munisi tandan dari AS bulan lalu. Karena mendapat banyak kecaman dari sekutu Barat, Kyiv berjanji akan menggunakannya hanya untuk mengacaukan konsentrasi musuh.
BERITA TERKAIT: