Hal itu diungkap Komisioner ECOWAS, Abdel-Fatau Musah dalam sebuah pertemuan para pemimpin militer negara anggota di Abuja, Nigeria, Rabu (2/8).
Meski keterlibatan militer jadi opsi terakhir, ECOWAS memperingatkan untuk tetap waspada dengan segala kemungkinan yang ada.
"Tindakan militer adalah pilihan terakhir yang akan ditempuh. Tetapi ECOWAS tetap bersiap untuk menggunakan tindakan tegasta ," kata Abdel-Fatau Musah dikutip dari
The Defense Post, Kamis (3/8).
Dalam merespons kudeta Presiden Niger, Mohamed Bazoum, ECOWAS telah menjatuhkan sanksi ekonomi pada Minggu (30/7). Sanksi tersebut memiliki tenggat waktu selama satu minggu hingga junta menyerah.
Kudeta kali ini merupakan upaya penggulingan kekuasaan kelima sejak Niger merdeka dari Prancis pada tahun 1960. Kondisi itu telah memicu kekhawatiran di antara negara tetangga dan sekutu barat.
Saat ini, ketua ECOWAS adalah Nigeria. Negara itu terkenal dengan kekuatan ekonomi dan militernya di Afrika Barat.
Sejak memegang kursi presidensi, Nigeria telah berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap kudeta yang terus berkembang di seluruh wilayah Afrika sejak 2020.
BERITA TERKAIT: