"Saya tidak akan pernah menyebut Afrika miskin, ini adalah khayalan umum. Sebaliknya, Afrika adalah benua yang sangat kaya," katanya.
Ndayishimiye mencontohkan negaranya dan banyak negara di Afrika yang sejak 2020 telah memasuki kancah internasional dalam beberapa kerja sama.
"Uni Afrika telah memperkuat mekanisme regional untuk mencari solusi pembangunan. Baru-baru ini, Kawasan Perdagangan Bebas Benua Afrika telah dibentuk. Kami juga mengapresiasi peran organisasi subregional di kawasan ini,” tambahnya.
Negara-negara Afrika juga harus berkontribusi pada perkembangan seluruh umat manusia.
"Oorganisasi regional akan terus berkembang selama negara-negara Afrika ada di dalamnya. Misalnya, Komunitas Afrika Timur (EAC) sedang dalam proses menjadi federasi politik,” kata Ndayishimiye.
Pembentukan pasar bersama dan serikat pabean akan berkontribusi pada persatuan rakyat Afrika.
“Kerja sama perdagangan ini bertujuan untuk memperluas pasar Afrika. Saya sangat berharap visi kita akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat,” tekannya.
Mengenai kerja sama Burundi dengan Rusia, Ndayishimiye mengatakan bahwa selama beberapa dekade kerja sama itu telah berjalan dengan baik.
"Saya yakin bahwa kami akan terus mengembangkan hubungan antara negara kami dan antara Rusia dan benua Afrika secara umum. KTT ini (KTT Rusia-Afrika) akan memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang komprehensif. Inilah mengapa saya menantikan hasilnya dan berharap ini akan memberi kita hasil yang positif," tambahnya.
KTT Rusia-Afrika kedua berlangsung di Expoforum St. Petersburg pada 27-28 Juli, bersamaan dengan forum ekonomi dan kemanusiaan.
Sama halnya dengan KTT pertama di tahun 2019, acara ini diselenggarakan dengan tema "Untuk Perdamaian, Keamanan, dan Pembangunan". Acara ini diselenggarakan oleh Roscongress Foundation.
BERITA TERKAIT: