Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri Botswana Lemogang Kwape pada Selasa (25/7) setelah menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Angola Joao Lourenco di Gaborone.
Tanpa menyebut kapan rencana itu akan terealisasi, Kwape mengatakan donasi gajah ditujukan untuk membantu Angola.
"Kami menawarkan 8.000 gajah ke Angola agar negara itu bisa mengembangkan sektor pariwisatanya," ujarnya, seperti dimuat
Xinhua. Selain itu, kata Kwape, upaya tersebut juga bagian dari pengembalian gajah Angola yang sempat kabur dari negara itu ke Botswana karena perang saudara.
"Sekarang kami telah setuju untuk membantu mereka memindahkan beberapa gajah ke sana," jelasnya.
Botswana adalah rumah bagi lebih dari 130.000 gajah, populasi terbesar di negara mana pun.
Peneliti Elephants Without Borders, Mike Chase memuji keputusan Botswana karena akan membantu negara itu menurunkan angka konflik petani dengan gajah.
"Populasi gajah Botswana tumbuh terlalu besar, menyebabkan konflik dengan petani dan kekurangan makanan dan air," ungkap Chase.
Selain itu, lanjut Chase, pengiriman gajah akan membuat Angola setuju menghilangkan ranjau darat yang tersisa dari perang, untuk memuluskan perjalanan.
BERITA TERKAIT: