Dalam konferensi pers pada Senin (24/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyalahkan negara tersebut karena tidak memiliki niat untuk menyelesaikan proses pertukaran tersebut.
Menurut Kanaani, negaranya selalu serius untuk menyelesaikan masalah pertukaran narapidana, karena mereka memikirkan nasib warga Iran di Washington.
Akan tetapi, ia menyayangkan langkah AS, yang dianggap tidak memiliki niat yang sama.
“Perpanjangan proses ini, sayangnya, disebabkan oleh kurangnya tekad pemerintah AS,” ujar Kanaani.
Seperti dikutip
IFP News, Kanaani menyoroti upaya yang telah dilakukan oleh negara ketiga yang memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS, yang menengahi pembicaraan tersebut.
Ia menekankan bahwa penyelesaian pertukaran tahanan sangat tergantung pada tekad politik dari pemerintah AS.
Teheran dan Washington diketahui telah melakukan pertukaran tahanan sebanyak dua kali di masa lalu sebelumnya.
Pertukaran pertama terjadi pada Januari 2016 ketika Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) diterapkan, sementara pertukaran kedua berlangsung pada Desember 2019.
BERITA TERKAIT: