Dalam percakapan teleponnya dengan Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, Amirabdollahian mengusulkan agar diadakan pertemuan tingkat menteri OKI yang mendesak untuk bertukar pandangan mengenai masalah tersebut.
Menlu Iran itu sebelumnya menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan penghinaan dan provokatif yang kembali terulang, serta mengutuk peristiwa tersebut dengan tegas.
“Jika pemerintah Swedia tidak segera mengambil tindakan efektif, negara-negara Muslim harus bersatu memberikan tanggapan tegas terhadap penodaan kitab suci, Al Quran,” desaknya.
Sementara itu dalam gilirannya, Hissein Brahim Taha juga mengutuk keras tindakan tidak bermoral tersebut dan berjanji untuk mengagendakan pertemuan tingkat menteri OKI dengan berkonsultasi dengan negara-negara anggota.
Mengutip
IFP News, Sabtu (22/7), kedua belah pihak telah sepakat dalam menekankan pentingnya tindakan bersama yang tegas dari negara-negara Muslim untuk mencegah terulangnya tindakan penghinaan semacam itu di masa depan.
Aksi pembakaran Al Quran di Swedia telah berulang kali dilakukan di tahun ini, yang terus mendapat izin dari otoritas negara tersebut dengan dalih kebebasan berbicara. Tindakan itu pun lantas memicu kemarahan berulang dari masyarakat internasional, khususnya negara-negara Muslim.
BERITA TERKAIT: