WHO mengatakan bahwa akhir bulan lalu, otoritas Polandia memberi tahu pejabat agensi tentang kematian tidak biasa lebih dari 45 kucing di 13 wilayah geografis negara itu. Pengujian minggu lalu menemukan bahwa 29 di antaranya terinfeksi H5N1,
9News melaporkan, Rabu (19/7).
Hingga Juni, varian terbaru H5N1 telah dilaporkan pada burung dan spesies hewan lain di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Para ilmuwan khawatir dengan meningkatnya kasus H5N1, terutama pada hewan yang sering kontak dengan manusia, dapat menyebabkan versi penyakit yang bermutasi yang dapat menyebar dengan mudah antar manusia dan akan memicu pandemi baru.
Sebelum pandemi Covid-19 muncul, banyak ahli menduga bahwa wabah global berikutnya akan dipicu oleh H5N1.
Tetapi sementara flu burung telah membunuh ratusan juta burung di seluruh dunia, penyakit itu telah menjangkiti kurang dari 900 orang sejak tahun 2003 dan belum dapat menyebar dengan mudah di antara manusia.
WHO mengatakan tidak jelas bagaimana kucing domestik di Polandia bisa terinfeksi flu burung dan mengatakan pejabat masih menyelidiki kemungkinan sumber paparan, termasuk kontak dengan burung liar yang diketahui membawa H5N1.
Pekan lalu, WHO dan mitra memperingatkan bahwa peningkatan jumlah mamalia yang terinfeksi H5N1 tidak biasa.
Sejak tahun lalu, pihak berwenang di 10 negara telah melaporkan wabah flu burung pada mamalia, termasuk cerpelai ternak di Spanyol, anjing laut di AS, dan singa laut di Peru dan Chili.
BERITA TERKAIT: