Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Nigeria dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/7) menyebut wabah antraks telah menyerang beberapa hewan di provinsi Suleja.
"Ini adalah kasus pertama antraks yang ditemukan di Nigeria. Penyakit itu terdeteksi pada hewan di peternakan sapi, domba, dan kambing di Gajiri dekat jalan tol Abuja-Kaduna," bunyi laporan tersebut seperti dimuat
Xinhua.
Dijelaskan kementerian, hewan yang terinfeksi menunjukkan gejala antraks, di antaranya keluar darah dari seluruh lubang tubuh hewan seperti anus, hidung, mata, dan telinga.
Merespons penemuan kasus pertama antraks, pemerintah Nigeria mengerahkan tim cepat tanggap untuk melakukan penyelidikan awal dan mengumpulkan sampel dari hewan yang sakit.
"Tindakan proaktif telah diambil untuk memastikan wabah itu dikendalikan dan ditangani dengan cepat di Nigeria," tambah laporan tersebut.
Laporan kementerian juga menyebutkan tentang karantina bagi hewan terinfeksi dan rencana penyediaan vaksinasi untuk mencegah penyebaran.
Antraks disebabkan oleh bakteri pembentuk spora. Meskipun lebih banyak menyerang hewan, tetapi manusia juga dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau dengan menghirup spora.
Bulan lalu, pemerintah Nigeria mengeluarkan peringatan tentang wabah antraks dan mendorong warga agar berhenti mengonsumsi kulit sapi yang biasa dimakan di negara tersebut.
Secara spesifik pemerintah mengatakan penyakit antraks telah tersebar luas di Ghana utara, berbatasan dengan Burkina Faso dan Togo.
BERITA TERKAIT: