Pembubaran pusat pelatihan itu telah dikonfirmasi oleh para pengajar yang mengaku telah mendapat surat resmi dari Kementerian Pendidikan.
Mengutip
ANI News pada Kamis (13/7), dalam surat tersebut, pengajar hingga staf dari Pusat Pelatihan Guru akan dipindahkan untuk mengisi posisi yang kosong di sekolah-sekolah, Perguruan Tinggi Darul-Uloom, dan seminari.
Para instruktur yang telah terkena dampak dari penutupan ini menyampaikan keprihatinan dan mendesak Taliban untuk mengkaji ulang keputusannya, seperti yang dilaporkan oleh
TOLO News.
"Sayangnya, dalam surat pedoman yang khusus ini, lembaga pendidikan yang menjadi tulang punggung masyarakat telah dibubarkan," ungkap Hamid Ahmadzada, seorang pengajar dari Parwan Darul-Mualimeen.
Menurut para instruktur yang terkait dengan pusat pelatihan tersebut, lebih dari 4.000 akademisi di seluruh negeri akan menghadapi masa depan yang tidak pasti akibat penutupan ini.
Tindakan Taliban ini telah menuai kritik dari para instruktur yang mengatakan bahwa Afghanistan lambat laun akan semakin menghadapi kekurangan guru di masa depan.
Penutupan ini datang setelah Taliban baru-baru ini menutup salon kecantikan di wilayahnya yang juga telah memicu kritikan luas dari para perias.
BERITA TERKAIT: