Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (11/7), Taliban menyerukan langkah tersebut setelah Afghanistan mengumumkan larangan interaksi total kepada Swedia, sampai pemerintah negara itu meminta maaf.
“Setelah menghina Al Quran dan keyakinan Muslim di Swedia, Imarah Islam menangguhkan aktivitas Swedia di Afghanistan sampai mereka meminta maaf kepada umat Islam atas tindakan keji ini. Organisasi terkait Emirat Islam Afghanistan (IEA) wajib mematuhi arahan ini,” bunyi pernyataan itu, yang ditulis oleh Juru Bicara Zabihullah Mujahid.
Mengutip
Anadolu Agency, pembakaran salinan Al Quran yang terjadi bulan lalu di depan Masjid Stockholm di Swedia bertepatan dengan perayaan Idul Adha.
Tindakan provokatif yang dilakukan si pembakar Al Quran Salwan Momika telah memicu kemarahan dari masyarakat internasional, khususnya negara-negara Muslim, termasuk Turkiye, Yordania, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Irak, Iran, Pakistan, yang menyerukan aksi demonstrasi hingga pemanggilan diplomat negara itu.
BERITA TERKAIT: