Hal tersebut disampaikan oleh ekonom politik Arizona State University, Sophal Ear, yang mengatakan bahwa ancaman pembatasan Facebook sepenuhnya di Kamboja merupakan gertakan semata dari Perdana Menteri Hun Sen.
Menurut Sophal, mengakhiri penggunaan Facebook di negara tersebut sama saja dengan mengganggu akses jutaan pengguna di Kamboja terhadap informasi dan akan merugikan ekonomi informal.
Faktanya, sejak ancaman tersebut dilontarkan pada akhir Juni lalu, pemerintahan Hun Sen saat ini telah memutuskan untuk menarik diri dari rencana pemblokiran media sosial itu di negaranya.
“Saya tidak sebodoh itu untuk menutup Facebook. Namun saya juga tidak sebodoh itu untuk membiarkan Facebook mengambil uang dari rakyat Kamboja, dan saya tidak membutuhkan perwakilan mereka di Kamboja,” kata Hun Sen dalam pernyataannya di Telegram.
Seperti dimuat
English Cambodia Daily, Selasa (4/7), Hun Sen sebelumnya telah mengancam akan menutup Facebook sepenuhnya, dengan mengatakan akan menghentikan hubungan negara dengan perusahaan media sosial itu, memecat karyawan di negaranya, hingga memutuskan kemitraan antara raksasa media sosial dan sektor swasta.
Langkah tersebut dilakukan setelah akun Facebook perdana menteri yang telah berkuasa selama puluhan tahun itu diancam akan ditangguhkan oleh Facebook selama enam bulan, atas rekomendasi dari Dewan Pengawas Meta, karena ia dinilai telah menyerukan kekerasan terhadap lawan politiknya melalui video yang diunggah ke akun Facebook.
Hun Sen yang meradang memutuskan untuk keluar lebih dulu dari Facebook, sebelum mereka menangguhkan akunnya, dan menyerukan warga Kamboja untuk pindah ke platform lain seperti Telegram dan TikTok.
Namun aksi tersebut nampaknya kesulitan untuk dilakukan oleh Hun Sen, karena perdana menteri itu dinilai belum mampu melawan platform yang memiliki belasan juta pengguna di negara itu.
"Keputusan ini mengungkapkan kekuasaan kuat dari Facebook dan batasan kekuasaan Hun Sen. Kenapa dia belum melarang Facebook? Karena dia benar-benar tidak bisa memblokirnya,” ujar Sophal dalam penjelasannya.
BERITA TERKAIT: