Laporan itu merujuk pada hasil temuan awal dari penyelidikan yang dilakukan oleh analis dan beberapa badan pertahanan dan intelijen AS.
"Balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial," ungkap
Wall Street Journal pada Kamis (29/6).
Disebutkan juga klaim China yang menyebut penggunaan balon hanya untuk pemantauan cuaca diduga tidak benar.
Sebab, hasil temuan menunjukkan bahwa balon memiliki peralatan yang sangat mendukung untuk kegiatan spionase.
"Selain teknologi AS, terdapat pula peralatan lain dari China yang digunakan untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lain untuk dikirim ke Beijing," lanjut laporan tersebut.
Pada Februari lalu, Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menembak jatuh balon tersebut, karena diklaim telah terbang di atas lokasi militer sensitif yang memicu krisis diplomatik.
BERITA TERKAIT: