Kepala Departemen Pengendalian Penyakit Menular antara Manusia dan Hewan Kementerian Kesehatan, Mohammadreza Shirzadi menyebut bahwa peternak dan mereka yang bekerja di rumah jagal menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, Shirzadi mengimbau para penyembelih untuk memenuhi seluruh protokol kesehatan selama bekerja di hari raya.
"Standar keselamatan harus diperhatikan saat menyembelih hewan, karena umat Islam bersiap untuk merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban," ujar Shirzadi seperti dimuat
Iran Front Page pada Kamis (29/6).
Shirzadi menjelaskan bahwa Virus CCHF biasanya menyebar melalui gigitan kutu atau kontak dekat dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh lain dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Sehingga ia mendesak agar para peternak membasmi kutu dengan menyemprotkan pestisida di peternakan mereka.
Sejak 20 Maret lalu, Kemenkes telah mendeteksi 19 kasus demam CCHV di Iran.
Orang yang terjangkit CCHF akan mengalami gejala demam, nyeri otot, sakit kepala, muntah, diare, dan pendarahan. Komplikasi yang mungkin termasuk gagal hati.
Pada mereka yang bertahan hidup, pemulihan umumnya terjadi sekitar dua minggu setelah serangan.
BERITA TERKAIT: