Pengamat hubungan internasional Korea Utara bernama Kang Jin Song menilai penempatan aset strategis AS telah memperluas manuver mereka di Semenanjung Korea.
"Michigan yang didatangkan ke Seoul pada 16 hingga 20 Juni lalu menyiratkan pesan ancaman AS terhadap Korea Utara," kata Song seperti dikutip dari
KCNA pada Rabu (28/6).
Menurut Song, masuknya Michigan ke Pelabuhan Busan adalah langkah awal untuk memasukkan nuklir strategis AS di semenanjung Korea untuk masa depan.
"Kami sangat memperhatikan apa arti masuknya Michigan ke Pelabuhan Busan dan niat apa yang tersembunyi di baliknya," ujarnya.
Dijelaskan Song, Michigan merupakan kapal selam nuklir terbesar di dunia yang membawa lebih dari 150 rudal jelajah Tomahawk dengan jangkauan 2.500 km.
Terlebih lagi, kata Song, pengerahan Michigan dilakukan tak lama setelah "latihan pemusnahan gabungan" selesai dilakukan angkatan darat, laut dan udara Korea Selatan-AS.
"Ini adalah bukti nyata dari histeria kekuatan musuh untuk agresi militer yang semakin serius seiring berjalannya waktu," tegasnya.
Dikatakan Song, itulah alasan yang membuat Korea Utara tidak bisa diam saja melihat agresivitas AS yang semakin menjadi-jadi.
"Tindakan AS telah memicu Pyongyang merespons dengan meningkatkan kekuatan nuklirnya," ungkap Song.
Sejak awal tahun, AS telah mengerahkan sejumlah besar aset strategis, termasuk pembom strategis B-1B, pesawat tempur siluman F-35, dan kapal induk Nimitz.
Aset-aset strategis itu dikerahkan secara bersamaan dan terus menerus.
BERITA TERKAIT: