Kabar baik tersebut diumumkan oleh juru bicara tentara Uganda, Jenderal Felix Kulayigye, pada Rabu (21/6).
Menurut keterangan Jenderal Kulayigye, ketiga siswa itu kini telah kembali ke keluarga mereka dengan selamat, dan informasi lebih lanjut mengenai kondisi mereka akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Kini pasukan keamanan sedang melakukan upaya pengejaran terhadap para penyerang yang terlibat dalam serangan tersebut," ujarnya, seperti dimuat
Anadolu Agency.Namun, dalam laporan yang diterima dari pihak militer, terungkap bahwa para siswa yang diculik oleh para pemberontak itu diperlakukan sebagai tawanan dan sempat dijadikan sebagai "kuli makanan" yang dipaksa untuk merampok persediaan makanan dari toko sekolah.
Pasukan militer menyalahkan kelompok teroris Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) atas serangan mematikan yang mereka lakukan di Sekolah Menengah Lhubirira di distrik perbatasan Kasese pada Jumat lalu.
Serangan tersebut menyebabkan setidaknya 41 orang tewas, dengan beberapa korban meninggal dengan cara ditusuk dan yang lainnya tewas karena asrama mereka dibakar.
Kelompok ADF pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1990-an lalu, mereka bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Yoweri Museveni. Namun, kelompoknya berhasil dikalahkan oleh pasukan keamanan.
Mereka kemudian memindahkan basis operasinya ke wilayah hutan yang bergejolak di timur Kongo, dan sering melancarkan serangan terhadap desa-desa dan melakukan pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
BERITA TERKAIT: