Berdasarkan laporan yang dimuat
Asia One, Senin (19/6), ratusan migran itu dipaksa masuk ke dalam truk trailer di tengah gelombang panas yang melanda Meksiko, di mana suhu tengah mencapai 45 derajat celcius di beberapa negara bagian, termasuk Veracruz.
Menurut keterangan dari Institut Migrasi Nasional (INM), operasi penyelamatan itu dilakukan pada Jumat, dengan sebagian besar migran diketahui berasal dari Guatemala.
"Di antara para pelancong yang ditemukan pada Jumat adalah orang dewasa dari Guatemala, Honduras, India dan El Salvador, dan 19 anak di bawah umur tanpa pendamping," kata lembaga tersebut.
Saat ini, belasan anak-anak di bawah umur itu akan ditempatkan di bawah perwalian negara, sementara yang lainnya akan menjalani proses untuk menentukan status hukum mereka di Meksiko.
Atas kasus penemuan terbaru ini, empat tersangka penyelundup juga telah berhasil diringkus dalam operasi penyelamatan tersebut.
Para migran tersebut dikabarkan melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di negaranya, dan sering kali membayar penyelundup untuk mencoba melewati Meksiko untuk mencapai Amerika Serikat.
Namun banyak dari mereka yang terpaksa melewati daerah-daerah perbatasan berbahaya, yang membuat mereka sering kali rentan menjadi korban kejahatan terorganisir.
Pada akhir Mei lalu, pihak berwenang Meksiko juga menemukan 175 migran di negara bagian Chiapas yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah.
BERITA TERKAIT: