Pada Rabu (14/6), Senator dari partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Jim Risch, menghukum Hongaria dengan memblokir penjualan senjata mereka senilai Rp 735 juta dolar AS atau Rp 10,9 triliun.
Risch mengaku dirinya sudah menanti-nanti keputusan yang dijanjikan oleh Hongaria. Tetapi hingga bulan Juni, masih tidak ada kepastian.
"Saya memutuskan bahwa penjualan peralatan militer AS yang baru ke Hongaria akan ditahan,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.
Hongaria disebut Risch harus segera mengizinkan Swedia masuk NATO jika ingin pemblokiran itu dicabut.
Risch merinci senjata yang tadinya akan dijual ke Hongaria antara lain 24 baterai peluncur roket HIMARS dan lebih dari 100 roket dan pod.
Merespon Senator AS, Kementerian Pertahanan Hongaria mengaku bahwa mereka tidak lagi tertarik dengan HIMARS karena permintaan mereka yang diajukan sejak Maret 2022 tidak kunjung direspon Washington.
Di bawah hukum AS, kesepakatan senjata utama dipantau oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan Komite Urusan Luar Negeri DPR.
Kedua badan itu kerap menekan kebijakan suatu negara dengan menunda atau menghentikan penjualan senjata.
Swedia mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan NATO sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.
Keberatan dari Turki dan Hongaria telah menunda tawaran tersebut. Swedia berharap dapat masuk NATO pada KTT di Lithuania bulan depan.
BERITA TERKAIT: