Dia adalah Faharudin Hadji Benito Satar, juga dikenal sebagai Faharudin Pumbaya Pangalian atau Abu Zacharia.
Menurut Kepala Komando Mindanao Barat, Letnan Jenderal Roy Galido, Abu Zacharia tewas setelah digerebek di tempat persembunyiannya di Barangay Bangon, Kota Marawi.
“Abu Zacharia, Amir Daulah Islamiyah-Filipina dan Amir Keseluruhan Negara Islam-Asia Timur meninggal dunia dalam operasi," ungkap Galido, seperti dimuat
Arab News pada Rabu (14/6).
Letjen Galido optimis kematian Abu Zacharia menjadi lompatan besar untuk keberhasilan Filipina dalam memberantas penyebaran ISIS.
"Kami yakin bahwa kematian Abu Zacharia akan menjadi kejatuhan dari kelompok yang terinspirasi ISIS di wilayah operasi kami," ujarnya.
Selain pemimpin Dawlah Islamiyah, pasukan Filipina juga berhasil melumpuhkan anggota berpangkat tinggi lainnya dari kelompok teroris tersebut.
“Kali ini yang menjadi sasarannya adalah petugas keuangan dan logistik mereka, Kasubbag Daulah Islamiyah Joharie Sandap alias Mursid,” ungkap jurubicara Komando Mindanao Barat, Mayor Andrew Linao.
Dawlah Islamiyah atau dikenal sebagai kelompok Maute, merupakan salah satu organisasi yang bersama dengan afiliasi Daesh atau ISIS lainnya, seperti Kelompok Abu Sayyaf yang menguasai kota Marawi pada tahun 2017.
Sejak 2018, militer Filipina meningkatkan tindakan keras terhadap semua afiliasi ISIS di negara tersebut.
Pada 2019, mereka membunuh pemimpin Dawlah Islamiyah Owayda Benito Marohombsar, atau Abu Dar, di Tuburan dekat Marawi. Pemimpin Dawlah Islamiyah lainnya, Salahuddin Hassan, tewas di Talayan, provinsi Maguindanao, pada Oktober 2021.
BERITA TERKAIT: