Pembelian jet tempur buatan Prancis itu dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI lewat agensi perdagangan alutsista, Excalibur International, unit bisnis dari perusahaan Ceko, Czechoclovak Group.
Kontrak sendiri telah ditandatangani pada Januari 2023, dengan pesawat-pesawat tersebut akan dikirim dalam kurun waktu 24 bulan atau dua tahun.
Berdasarkan kesepakatan, pembelian meliputi sembilan jet kursi tunggal dan tiga kursi ganda. Pembelian juga termasuk dengan pelatihan pilot dan dukungan layanan selama tiga tahun.
Sejauh ini belum diketahui usia dari pesawat-pesawat yang dibeli oleh RI. Namun Mirage 2000 merupakan model manufaktur dari Dassault Aviation yang dirilis pada 1967, sehingga banyak pihak mempertanyakan pembelian tersebut.
Selain usia yang dikhawatirkan sudah tua, jet-jet tempur itu juga merupakan bekas penggunaan Angkatan Udara Qatar dan sudah dipensiunkan.
Meski begitu, pembelian Mirage 2000 tampaknya dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membantu personel Indonesia agar lebih memahami dan terbiasa menggunakan alutsista buatan Prancis.
Lantaran Indonesia sendiri telah mengamankan kesepakatan 42 unit jet tempur Rafale senilai 8,1 miliar dolar AS pada Februari.
Media Prancis,
La Tribune pada 9 Maret 2023 juga menyebut Mirage 2000 tampaknya digunakan oleh Indonesia sebagai pelatihan bagi para pilot.
Di samping itu, kehadiran Mirage 2000 pun dinilai bisa menambal kekuatan pertahanan udara Indonesia yang sudah renta.
BERITA TERKAIT: