Hal itu disampaikan oleh Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS, Jen Easterly dalam sebuah acara di Institut Aspen Washington, pada Senin (12/6).
Easterly mengatakan saat konflik benar-benar terjadi, kelompok hacker China pasti akan dikerahkan untuk mengganggu infrastruktur utama AS seperti jaringan pipa dan kereta api.
Komentar Easterly merujuk pada ancaman kelompok peretas China yang dikenal sebagai Volt Typhoon. Mereka berjanji untuk melakukan serangan siber pada AS jika konflik memuncak.
Easterly menilai akan sangat sulit menghadapi mereka, mengingat ukuran, kemampuan dan sumber daya yang dimiliki Volt Typhoon sangatlah besar.
Oleh sebab itu, ia meminta AS untuk bersiap-siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.
"Ini, saya pikir, adalah ancaman nyata yang perlu kita persiapkan, dan untuk fokus, dan untuk membangun ketahanan," kata Easterly, seperti dimuat
The Defense Post.
Awal tahun ini, komunitas intelijen AS melaporkan adanya ancaman operasi siber yang agresif dari hacker China terhadap infrastruktur penting Washington.
Disebutkan bahwa serangan siber akan digunakan China untuk menekan militer AS saat perang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: