Kerentanan itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Reuters pada Rabu (7/6).
Menurut Grossi, bendungan Kakhovka berperan penting dalam pendinginan enam reaktor Zaporizhzhia. Ketiadaan air pendingin untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan bahan bakar meleleh dan generator diesel darurat tidak dapat beroperasi.
"Kakhovka adalah sumber pendingin utama dan airnya harus cukup untuk beberapa bulan mendatang," jelasnya.
Grossi menilai situasi keselamatan dan keamanan nuklir yang sudah sangat sulit dan tidak dapat diprediksi menjadi lebih parah lagi.
Tetapi kemudian dalam sebuah pernyataan berikutnya, Grossi menyebut kolam itu penuh dan memiliki cukup air untuk beberapa bulan sejak enam reaktor pabrik ditutup.
Ia meminta semua pihak untuk melindungi kolam pendingin besar di dekat PLTN Zaporizhzhia, yang dapat menyediakan sumber air pendingin alternatif selama beberapa bulan dalam keadaan darurat.
"Penting menjaga kolam pendingin ini tetap utuh. Saya meminta semua pihak memastikan itu," ungkap Grossi.
Grossi dijadwalkan mengunjungi pabrik Zaporizhzhia minggu depan, kunjungan itu sekarang menjadi penting dan akan dilanjutkan.
Pasukan Rusia telah mengambil alih pabrik tersebut tak lama setelah invasi negara tetangga Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.
BERITA TERKAIT: