Perempuan bernama Tara Reade, berusia 59 tahun, yang pernah bekerja sebentar di kantor kongres Biden pada 1993 itu mengatakan dirinya ingin tinggal di Rusia setelah seseorang dari partai Republik memberitahunya bahwa ia sedang dalam bahaya.
Menurut pengakuannya kepada media lokal Rusia,
Sputnik, awalnya ia hanya berniat berlibur di negara itu. Akan tetapi, setelah mendapatkan pelayanan dan keamanan ia merasa aman di negara itu.
"Ketika saya turun dari pesawat di Moskow, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama saya merasa aman, dan saya merasa didengar, dihormati, dikelilingi oleh perlindungan dan keamanan," ujarnya.
Berdasarkan laporan yang dimuat
CBS News, Rabu (31/5), Reade sempat menjadi berita utama pada 2020 lalu atas pengakuannya yang menyebut Biden saat menjadi senator pernah melakukan pelecehan kepadanya di di koridor Capitol Hill pada Agustus 1993, ketika dia berusia 29 tahun.
Tuduhan tersebut dibantah oleh Biden, yang pada 2020 lalu sedang mencalonkan dirinya menjadi presiden.
"Itu tidak benar. Saya tegaskan itu tidak pernah, tidak pernah terjadi," katanya.
Menurut Reade dirinya pernah mengajukan keluhan itu, namun tidak ada catatan yang ditemukan, karena tuduhan itu diduga tidak pernah diselidiki secara resmi.
Namun setelah pengakuannya itu ia diancam akan dimasukkan ke penjara, nyawanya terancam, dan ia disebut sebagai agen Rusia.
Untuk itu, setelah menginjakkan kakinya di Rusia dan merasakan keamanan, ia meminta kewarganegaraan kepada otoritas negara itu, dan berjanji akan menjadi warga negara yang baik.
"Saya hanya tidak ingin berjalan pulang dan masuk ke kandang atau dibunuh, yang pada dasarnya pilihan saya hanya ada dua," tuturnya.
BERITA TERKAIT: