Hal itu diungkap oleh kepala unit kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Amirali Hajizadeh pada Senin (29/5).
"Rudal hipersonik telah lulus uji dan akan segera diluncurkan," ujar Hajizadeh, seperti dimuat
Al Arabiya.
Peluncuran ini terjadi setelah pada pekan lalu, Iran meluncurkan rudal balistik baru yang mampu mencapai jarak 2.000 kilometer dan membawa hulu ledak seberat lebih dari satu ton.
"Rudal baru ini mampu melewati semua sistem pertahanan rudal. Ini menargetkan sistem anti-rudal musuh dan merupakan lompatan besar di bidang rudal. Rudal hipersonik memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver keluar masuk atmosfer," kelas Hajizadeh.
Pada November, Hajizadeh membuat klaim bahwa Iran telah mengembangkan rudal hipersonik. Klaim itu ditanggapi dengan keraguan dari Washington, dengan jurubicara Pentagon mengatakan bahwa AS skeptis terhadap pernyataan tersebut.
Kendati begitu, AS menggambarkan program rudal Iran sebagai ancaman serius.
Rudal hipersonik dapat terbang dengan kecepatan setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, mengikuti lintasan rumit yang membuat intersepsi menjadi sulit.
Tidak seperti rudal balistik, rudal hipersonik melakukan perjalanan di ketinggian rendah di atmosfer, berpotensi memungkinkan mereka mencapai target dengan lebih cepat.
BERITA TERKAIT: