Hal tersebut dituturkan presiden baru itu dalam pidato saat pelantikannya di Eagle Square, Abuja, Senin (29/5).
Berdasarkan laporan yang dimuat
Reuters, saham di negara itu mengalami kenaikan menjadi 3,06 persen yang baru terlihat lagi setelah 30 Maret.
Para investor menyambut berita reformasi pasar mata uang, penghapusan subsidi bahan bakar, dan langkah lain yang disampaikan Tinubu dalam pidatonya, yang dianggap menjadi pertanda baik bagi perekonomian Nigeria.
"Pasar positif tentang presiden baru dan rencana reformasi. Rencana ini sebagian besar berbicara positif bagi perekonomian. Itu merupakan indikasi pemulihan ekonomi jika sebagian besar poin agenda ini dilaksanakan," kata direktur riset di perusahaan investasi Chapel Hill Denham, Tajudeen Ibrahim.
Dalam pidato itu, Tinubu berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian Nigeria yang terganggu oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan inflasi yang tinggi di negaranya.
Sebagai presiden yang baru resmi dilantik itu, Tinubu disebut memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan karena banyak masyarakat yang mengharapkan tindakan cepat dari Tinubu untuk memulihkan berbagai masalah yang ada di Nigeria.
BERITA TERKAIT: