Hal itu diungkap oleh tokoh masyarakat yang bertindak sebagai juru bicara keluarga para sandera, Jubril Aminu, setelah menerima pangilan telepon dari para penculik pada Rabu (14/3).
Aminu mengatakan bahwa penculik mengancam akan membunuh semua siswa dan staf yang mereka culik apabila permintaan itu tidak dipenuhi dalam waktu 20 hari.
"Mereka meminta uang tebusan total sebesar 1 miliar (naira) untuk seluruh siswa, siswa, dan staf sekolah,” ungkapnya, seperti dikutip dari
Times Live. Dewan kota Daerah Kuriga, Idris Ibrahim membenarkan panggilan telepon dan permintaan uang tebusan tersebut.
“Ya, para penculik menelepon masyarakat melalui nomor Jubril Aminu dan mengajukan tuntutan,” ungkapnya.
Pada 7 Maret lalu, 286 siswa dan staf sekolah diculik di kota Kuriga, di Negara Bagian Kaduna di barat laut Nigeria.
Penculikan siswa dari sekolah-sekolah di Nigeria utara adalah hal biasa dan telah momok yang menakutkan sejak tahun 2014, ketika kelompok militan Islam menculik lebih dari 200 siswi di desa Chibok, negara bagian Borno.
Dalam beberapa tahun terakhir, penculikan terkonsentrasi di wilayah barat laut dan tengah, di mana puluhan kelompok bersenjata sering menargetkan penduduk desa dan pelancong untuk mendapatkan uang tebusan dalam jumlah besar.
BERITA TERKAIT: