Dalam sebuah pernyataan, militer Lebanon mengatakan warga Saudi yang bernama Mushari Al Mutairi dibebaskan dalam operasi khusus di sepanjang perbatasan Lebanon-Suriah, tempat para penculik menyanderanya.
"Al-Mutairi dibebaskan selama operasi oleh divisi intelijen militer di distrik timur laut Hermel," kata pasukan Lebanon dalam pernyataannya.
Berdasarkan laporan yang dimuat
Associated Press, para penculik melakukan aksinya pada Sabtu malam waktu setempat, dan menuntut uang tebusan sebanyak 400 ribu dolar (Rp 5,9 miliar) untuk Al Mutairi, yang bekerja untuk maskapai penerbangan nasional Saudi Saudi.
Atas operasi khusus yang berhasil itu, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati memberikan apresiasinya kepada militer negaranya, dan meminta kepada masyarakat Saudi untuk terus berkunjung ke Beirut.
"Pemerintah bertekad untuk menjamin keamanan warganya serta masyarakat asing. Lebanon tidak akan digunakan untuk serangan apa pun terhadap negara-negara Arab," ujarnya.
BERITA TERKAIT: