Dalam tanggapannya, Kementerian Pertahanan Jepang memperingatkan pihaknya tidak segan untuk menghancurkan setiap rudal Korea Utara yang memasuki wilayahnya.
"Kami akan mengambil tindakan destruktif terhadap rudal balistik dan lainnya yang dipastikan mendarat di wilayah kami," kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
CNN, Selasa (30/5).
Badan pengembangan ruang angkasa Korea Utara mengatakan tahun lalu akan menyelesaikan persiapan untuk satelit pengintaian pada April 2023.
Seorang juru bicara Penjaga Pantai Jepang mengatakan pemberitahuan peluncuran oleh Pyongyang datang melalui email.
"Dikatakan Korea Utara berencana meluncurkan satelitnya ke arah Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan sebelah timur Luzon, Filipina, di daerah di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang," kata juru bicara itu.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno juga mengatakan pada Senin bahwa setiap peluncuran rudal Korea Utara yang disamarkan sebagai "satelit" adalah "ancaman" bagi keamanan negara.
"Jika Korea Utara menindaklanjuti rencananya untuk meluncurkan rudal, itu akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan menjadi provokasi serius," kata Matsuno kepada wartawan.
Matsuno mengatakan Kementerian Pertahanan Jepang dan Pasukan Bela Diri telah mengeluarkan perintah mengenai persiapan tindakan destruktif terhadap rudal balistik.
"Jepang akan bekerja sama dengan AS dan Korea Selatan dan mendesak Pyongyang untuk menahan diri," kata Matsuno.
BERITA TERKAIT: