Menurut pernyataan dari utusan presiden Kirgizstan di Provinsi Batken, kedua negara telah sepakat untuk tidak menggunakan drone di wilayah perbatasan bersama.
"Kepala provinsi perbatasan Batken, selatan Kirgizstan, dan provinsi Sughd utara Tajikistan, setuju untuk tidak menggunakan drone di daerah perbatasan," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip
The Defense Post pada Jumat (26/5).
Disebutkan juga bahwa kebijakan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas di perbatasan dan memastikan keamanan publik dua negara.
Bentrokan secara teratur meletus antara dua negara bekas jajahan Uni Soviet itu dipicu oleh perselisihan demarkasi perbatasan hingga aksesibilitas ke sumber daya air.
Pada September tahun lalu, sedikitnya 100 orang tewas dalam pertempuran bersenjata akibat peningkatan kekerasan di perbatasan dua negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: