Ombudsman HAM Kolombia melaporkan bahwa FARC kerap merekrut anak-anak di bawah umur untuk menjadi pasukannya dan membunuh mereka yang membelot.
"Empat anak remaja Murui dieksekusi di perbatasan antara departemen selatan Caqueta dan Amazonas setelah berusaha melarikan diri," bunyi laporan tersebut, seperti dikutip dari
Baroon News pada Selasa (23/5).
Ombudsman mengecam tindakan kekerasan pada anak yang dilakukan FARC karena telah melanggar Hukum Humaniter Internasional.
"Merekrut dan membunuh anak-anak dan remaja dari komunitas lokal, bukanlah tindakan yang baik untuk mencapai perdamaian," tambah ombudsman.
Presiden Kolombia Gustavo Petro juga mengutuk pembunuhan pada anak tersebut sebagai kejahatan yang mengerikan dan pukulan besar bagi perdamaian.
Ia berjanji akan menindak tegas para pelaku.
Selama lebih dari 50 tahun, Kolombia menghadapi konflik bersenjata antara pemerintah dengan berbagai kelompok gerilyawan sayap kiri, paramiliter sayap kanan, dan pengedar narkoba.
Setelah Petro menjabat, pembicaraan dengan kelompok senjata dimulai guna mengakhiri kekerasan di Kolombia.
FARC adalah salah satu kelompok yang mengikuti gencatan senjata dengan pemerintah beberapa bulan lalu, dan akan segera memulai pembicaraan lanjutan.
BERITA TERKAIT: