Hal itu diutarakan langsung oleh Scholz saat berbicara kepada murid-murid di sekolah dasar Eigenherd untuk menandai hari proyek Uni Eropa, di Kleinmachnow, pada Senin (22/5).
Scholz mengatakan dia lebih memilih Biden sebagai Presiden AS untuk masa jabatan kedua daripada pendahulunya, Donald Trump.
"Saya pikir presiden saat ini lebih baik, jadi saya ingin dia terpilih kembali," kata Scholz, seperti dimuat
Khaleej Times.Di hadapan para murid, Scholz menuduh Trump cenderung memecah belah dan kepemimpinannya akan berdampak buruk tidak hanya bagi AS, tetapi juga bagi Jerman.
"Jika semua orang saling bertentangan, maka tidak akan ada masa depan yang baik, dan itulah mengapa mantan presiden pasti mendukung perpecahan besar di negara ini," jelasnya.
Pernyataan Scholz tersebut mencerminkan bagaimana hubungan bilateral sering tegang selama masa kepresidenan Trump.
Saat Trump memimpin, Jerman dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel dan saat itu Scholz masih menjadi menteri keuangan.
Tetapi ia sudah tau bagaimana perbandingan dua kepemimpinan AS dan dampaknya terhadap Jerman.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Biden unggul atas calon penantang dari Partai Republik Trump dan Ron DeSantis.
BERITA TERKAIT: