Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, polisi Wellington pada Rabu (17/5) mengungkapkan, ada kebakaran sofa terpisah di dalam asrama, dua jam sebelum gedung itu terbakar.
"Sebagai bagian dari penyelidikan kami, kami akan berusaha untuk mengkonfirmasi hubungan antara kebakaran sofa itu dan kebakaran fatal berikutnya," kata inspektur polisi dan penjabat komandan distrik Dion Bennett dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, menurut pengakuan dari beberapa penghuni asrama, mereka sering mendengar peringatan kebakaran palsu secara teratur dalam beberapa bulan terakhir ini sebelum kebakaran benar-benar terjadi di asrama itu.
"Alarmnya, terus menyala setiap minggu, dua kali, tiga kali, tidak ada manajemen yang baik di sana," ujar salah satu penghuni, Tala Sili.
Kejadian alarm palsu yang sering terdengar itu telah membuat para penghuni tidak menanggapi dengan serius kebakaran yang terjadi pada Senin malam, sehingga menewaskan enam orang, melukai beberapa lainnya, dan puluhan penghuni asrama sekitar 20 orang hilang.
"Saya tidak meninggalkan gedung, saya hanya pergi ke balkon dan merokok dan cukup yakin alarm itu akan dimatikan dalam dua menit kemudian," tutur penghuni asrama lainnya, Simon Hanify kepada
NZ Herald.
Untuk itu, penyelidikan di tempat kejadian saat ini sedang dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak berwenang di Selandia Baru untuk mendalami kasus yang dinilai mencurigakan tersebut.
BERITA TERKAIT: