Hal tersebut dikatakan oleh pemerintah Uganda setelah sebelumnya mereka mengeluarkan ultimatum kepada para dokter dengan ancaman tindakan disipliner.
Berdasarkan laporan yang dimuat
All Africa, Jumat (12/5), pemerintah menuduh para dokter yang mogok mengabaikan tugasnya dan menyebabkan penderitaan bagi pasien.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah yang diangkat oleh para dokter yang mogok, tetapi perawatan pasien tidak dapat dikompromikan dalam proses ini," ujar pemerintah Uganda, seraya menambahkan bahwa situasi rumah sakit semakin tidak terkendali.
Pada kesempatan sebelumnya, Asosiasi Medis Uganda telah bernegosiasi dengan pemerintah, dengan menyerukan kenaikan gaji yang setara bagi semua petugas kesehatan.
Namun, negosiasi tersebut tidak kunjung menemukan titik temu, yang membuat dokter di Uganda terus melakukan mogok kerja. Sehingga, memicu perdebatan publik yang turut menyerukan kepada dua pihak itu untuk segera mencari solusi atas kebuntuan tersebut.
BERITA TERKAIT: