Komisaris Jenderal Layanan Pemasyarakatan Namibia (NCS), Raphael Hamunyela pada Kamis (11/5) menegaskan bahwa kebijakan harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya guna melindungi citra dan keamanan penjara.
"Petugas yang memiliki tato tertentu dikhawatirkan memiliki afiliasi dengan geng kriminal," ungkap Hamunyela, seperti dimuat
Namibia Sun.
Hamunyela juga menilai keberadaan petugas yang memiliki tato bukanlah cerminan yang baik dari layanan penjara di Namibia.
Ia mengatakan kebijakan rekrutmen negara dan kode etik akan diubah untuk memastikan bahwa di masa depan tidak ada orang bertato yang direkrut ke dalam penjara Namibia.
"Tato baru merupakan pelanggaran disipliner," tegasnya.
Sementara itu, terkait petugas yang bertato dan sudah bekerja di penjara, dijelaskan Hamunyela mereka akan didata dan diputuskan statusnya nanti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: