Hal tersebut dilontarkan oleh LSM Doctors Without Borders (MSF) pada Selasa malam (9/5), waktu setempat.
"Selama dua minggu terakhir di bulan April, lebih dari 670 korban kekerasan seksual ditangani," kata LSM tersebut, yang turut membantu merawat para korban.
Menurut laporan MSF, yang dimuat
Africa News, Rabu (10/5), dari 17-30 April sebanyak 48 korban kekerasan seksual baru tercatat terus bertambah di setiap harinya, yang kini dirawat di tempat pengungsian di sekitar Goma, Kivu Utara.
LSM MSF menuturkan, sebagian besar korban merupakan wanita, yang diserang oleh pria bersenjata, ketika mereka berpergian ke luar lokasi pengungsi untuk mencari kayu bakar dan makanan.
Bentrokan yang terjadi antara pemberontak M23 dan tentara telah membuat lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan desa mereka di Kongo Timur dan hidup secara berdesakan di pengungsian.
Selama berbulan-bulan, sejumlah kasus kekerasan seksual pun terus terjadi, dengan April lalu menjadi lonjakan kasus terbanyak yang terjadi di Kongo.
BERITA TERKAIT: