Hal itu diungkap oleh salah seorang pejabat penegak hukum senior yang tidak ingin di sebutkan namanya pada Selasa (9/5).
Informan menyebut pakar teknis FBI telah menonaktifkan alat peretas atau malware yang digunakan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) terhadap sejumlah komputer AS yang dirahasiakan.
"Kami menilai ini sebagai alat spionase utama mereka," ungkapnya, seperti dimuat
The Jerusalem Post.
Dia berharap dengan keberhasilan itu, Washingon mampu memberantas berbagai kejahatan Rusia dari medan perang virtual.
"Kami berharap itu akan memberikan pukulan mematikan bagi salah satu program mata-mata dunia maya terkemuka Rusia," tegasnya.
Lebih jauh, informan AS itu kemudian mengungkap para peretas FSB dibantu oleh kelompok peretas terkenal "Turla", yang selama dua dekade terakhir aktif melakukan perlawanan terhadap NATO.
Hingga kini pihak Rusia belum memberikan tanggapan terhadap klaim FBI tersebut.
Kendati demikian Moskow berulangkali menyangkal tuduhan spionase yang mereka lakukan ke negara lain.
BERITA TERKAIT: