Mereka mengatakan, analisis sampel dari pengeboran yang dilakukan di sumur Mukuyu-1 tahun lalu, diketahui adanya kandungan minyak ringan dan kondensat gas alam yang kaya, dengan rasio gas kondensat diperkirakan antara 30 hingga 135 barel per juta kaki kubik.
"Termasuk dalam penemuan itu adalah adanya gas helium dalam konsentrasi komersial," isi pernyataan perusahaan Invictus Energy, seperti dikutip dari
AP, Senin (8/5).
Helium digunakan dalam produksi panel semikonduktor dan layar kristal cair (LCD).
"Sampel yang dianalisis menunjukkan komposisi gas alam berkualitas tinggi yang konsisten," lanjut pernyataan itu.
Invictus Energy yang didirikan pada 2011 ini, berencana mengebor sumur eksplorasi lainnya, Mukuyu-2, di area yang sama pada akhir tahun ini.
Managing Director Invictus Energy Scott MacMillan mengatakan, jika pengeboran di sumur kedua berjalan sukses, maka ini akan semakin membuka nilai portofolio perusahaan tersebut.
Invictus Energy menandatangani kesepakatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi dengan Zimbabwe pada 2018. Ia berencana untuk membangun fasilitas gas-to-power untuk memasok jaringan nasional.
Mozambik sendiri baru mulai mengekspor gas alam cair tahun lalu setelah menemukan cadangan di lepas pantainya pada 2010.
BERITA TERKAIT: