Bentrokan terjadi setelah kelompok yang terdiri dari pemantau kotak suara dari Partai Kiri Hijau yang juga pendukung organisasi teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK), menyerang petugas pemantau kotak suara dari Aliansi Rakyat, saat pemungutan suara ditutup di RAI Amsterdam Convention Centre.
Dimuat
Anadolu Agency pada Senin (8/5), para penyerang meneriakkan slogan-slogan dukungannya terhadap organisasi teroris PKK dan pendirinya, Abdullah Ocalan.
Mendengar kericuhan tersebut, polisi Belanda bergegas ke tempat kejadian dengan mengintervensi para kelompok penyerang menggunakan pentungan dan beberapa anjing yang dibawa.
Polisi Belanda juga membantu menjaga keamanan di area tersebut hingga proses penutupan kotak suara, penghitungan suara dan amplop serta memasukkannya ke dalam karung dan menyegelnya selesai.
Proses pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan parlemen Turki di gerbang pabean dan representasi luar negeri telah dimulai sejak 27 April, meski pemilu di negara itu sendiri akan berlangsung pada 14 Mei mendatang.
Para pemilih yang tinggal di luar negeri atau pun di dalam negeri akan memilih antara Presiden Recep Tayyip Erdogan yang mencalonkan diri kembali, kandidat oposisi terkemuka Kemal Kilicdaroglu, Muharrem Ince, dan Sinan Ogan. Serta memilih parlemen di negara itu.
Sementara itu, PKK sendiri yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, kerap kali meluncurkan serangan teror yang mematikan, khususnya di wilayah Turki, dan kini telah memperluas jaringannya hingga di luar negeri.
BERITA TERKAIT: